Rabu, 23 Maret 2016

PROFIL SMK KHOLILIYAH: SEKOLAH SANTRI


       SMK Kholiliyah diambil dari nama seorang tokoh Kyai yang sangat berpengaruh di daerah metropolitan Bangsri, “KH. Kholil Hamid Al-Hamil” (1921-1996) ayahanda dari ibu Hj. Muyassaroh yang kini menjadi pendamping hidup dari KH. Ma’arif Asrori Al-Hamil yang sampai saat ini tidak henti-hentinya membimbing dan membina yayasan pendidikan Kholiliyah. Sekolah ini telah berdiri pada tahun 2010 sebagai jenjang lanjutan dari lulusan SMP IT Kholiliyah Bangsri, memberikan peluang bagi siswa yang kurang mampu meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Karna banyak faktor yang mempengaruhi siswa lulusan tidak dapat meneruskan sekolahnya yang diantaranya yaitu biaya sekolah yang semakin melambung tinggi, jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal, dan kurangnya pemahaman orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak.
Dari permasalahan yang timbul tersebut, muncullah pemikiran pengasuh Ponpes Darut Ta’lim yang juga seatap dengan yayasan Kholiliyah untuk mendirikan sekolah yang mengutamakan keahlian, ketrampilan, dan ilmu agama sebagai bekal untuk menghadapi persaingan di dunia luar. SMK Kholiliyah mulai dibangun dengan program kejuruan yang awalnya hanya Administrasi Perkantoran (AP) yang mempersiapkan siswanya pandai dalam mengolah perusahaan dan managemen. Lalu seiring berjalannya waktu, pada awal angkatan ke-4, muncul gagasan baru untuk mendirikan kejuruan baru yaitu Busana Butik (BB) yang bergerak di bidang fashion. Yang berarti kejuruan BB mulai digerakkan setelah adanya lulusan pertama SMK Kholiliyah Bangsri.
SMK Kholiliyah mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang pembangunan, pendidikan ,  kelengkapan sarana dan prasarana, serta keunggulan ekstra maupun intra yang tidak dimiliki sekolah lain yang kini sudah banyak menorehkan catatan prestasi yang gemilang. SMK Kholiliyah melakukan pembangunan gedung sekolah secara kontinu, sehingga kini gedung SMK Kholiliyah sudah memenuhi syarat kelengkapan sekolah. Lalu dalam bidang pendidikan, Kholiliyah tidak hanya mengampu pelajaran kejuruan dan umum, melainkan banyak pelajaran agama seperti tafsir yasin yang setiap kenaikan kelas wajib menyetorkan hafalan surat yasinnya sebagai syarat kenaikan kelas. Adapula pelajaran tahfidz menghafal Al qur’an beserta ma’nanya dan pelajaran lain seperti tauhid, fiqih salafi dan masih banyak lagi. meskipun SMK Kholiliyah adalah sekolah kejuruan, tapi SMK Kholiliyah memiliki keunggulan dalam bidang keagamaan. Sehingga, materi seimbang untuk dikelola dalam lingkup formal maupun non-formal. Begitu pula dengan adanya internet dan alat modern lainnya yang mampu menunjang keberhasilan pendidikan untuk mencapai tujuan.
“Kita memang beridentitas pelajar, tapi kita pelajar ala santri. Karna ilmu tanpa agama adalah buta, dan agama tanpa ilmu adalah hampa”, tegas bapak kepala sekolah SMK Kholiliyah. Dan sekolah yang bernaung dibawah ma’had pesantren ini menegaskan siswa-siswanya untuk perpenampilan dan berperilaku selayaknya santri, meskipun tidak semua siswa SMK Kholiliyah adalah santri. Karena pengasuh pesantren Darut Ta’lim tak pernah memaksa seseorang yang asalkan mau belajar. Meskipun sekolah ini berbasis umum, tapi cara pergaulan harus dijaga oleh seluruh siwanya, Menjaga moral yang baik sehingga tertanam kepribadian yang baik pula. Kini, seluruh siswa SMK kholiliyah menjadi sekolah kejuruan yang berbasis pesantren. Mengenal ilmu modernitas tanpa melupakan bekal ilmu- ilmu agama. Karna SMK Kholiliyah adalah sekolah santri.

Selasa, 22 Maret 2016

Sekolah Santri dan Santri Sekolah




Oleh : M. Syaifudin Al-Azhuri
           
            Orang-orang mengatakan santri (sebutan murid di pondok pesantren) identik dengan teroris, tetapi kenyataannya salah besar, yang harus digaris bawahi adalah mereka-mereka yang tak punya akal sehat dan tak punya pendirian, tetapi teroris yang dimaksud disini adalah makanan sehari-hari para santri. Mari kita pelajari sedikit tentang santri dan pondok pesantren!
            Istilah pesantren berasal dari kata pe-santri-an, dimana kata “santri” dalam Bahasa Jawa berarti murid, istilah pondok berasal dari Bahasa Arab (funduuq) yang berarti penginapan. Pendapat lainnya, pesantren berasal dari kata santri yang dapat diartikan tempat santri. Kata santri berasaldari kata Cantrik (Bahasa Jawa atau Bahasa Sansakerta) yang berarti orang yang slalu mengikuti guru, yang kemudian dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa (PTS) dalam sistem asrama yang disebut Pawiyatan.
          Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama, tempat santri, atau temoat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan secara Istilah pesantren adalah Lembaga Pendidikan Islam, dimana para santri biasanya tinggal di pondok pesantren (asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, bertujuan untuk menguasai ilmu agama islam secara detail, serta mengamalkannyan sebagai pedoman hidup keseharian  dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat.
            Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama Islam saja, umumnya disebut pesantren Salafi. Pola tradisional yang diterapkan dalam pesantren Salafi adalah para santri bekerja untuk kyai mereka, bisa dengan mencakul sawah, mengurusi empang (kolam ikan), dan lain sebagainya. Dan sebagai balasannya mereka akan diajari ilmu agama oleh kyai mereka. Sebagian besar pesantren Salafi menyediakan asrama sebagai tempat tinggal para santrinya dengan membebankan biaya yang rendah atau bahkan tampa biaya sama sekali.
            Ada pula pesantren yang mengajarkan pendidikan umum, dimana presentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan umum (Matematika, IPA, B.Indonesia dll) dari pada ilmu agama islam, ini sering disebut dengan istilah pondok pesantren modern, dan umumnya tetap menekankan nilai-nilai dari kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, dan pengendalian diri.
            Pada pesantren dengan materi campuran antara pendidikan formal dan agama islam, para santri belajar seperti disekolh umum atau madrasah. Pesantren cmpuran untuk SMP kadang-kadang juga dikenal dengan nama Madrasa Tsanawiyah, sedangkan untuk tingkat SMA dengan nama Madrasah Aliyah.
Namun perbedaan pesantren dan madrasah terletak pada sistemnya. Pesantren memasukkan santrinya ke dalam asrama, sementara dalam madrasah tidak. Para santri, pada umumnya menghabiskan waktu hingga 20 jam sehari dengan penuh kegiatan, dimulai dari waktu shalat subuh saat pagi hari hingga mereka tidur di waktu malam, dan kadang ada juga kegiatan keseharian mereka penuh dengan mengaji, mengaji, dan mengaji. Semisal  pada waktu pagi hingga siang, para santri pergi ke sekolah umum untuk belajar ilmu formal (umum), dan pada waktu sore mereka menghadiri pengajian dengan kyai atau ustadz mereka, untuk memperdalam ilmu agama dan al-qur’an.

Sedangkan menurut Mas’ud dkk, ada beberapa tipologi atau model pondok pesantren yaitu :
1.      Pesantren yang mempertahankan kemurnian identitas aslinya sebagai tempat mendalami ilmu agama (tafaqquh fil-i-din) bagi para santrinya. Semua materi yang diajarkan di pesantren ini sepenuhnya bersifat keagamaan yang bersumber dari kitab-kitab bahasa arab (kitab kuning) yang ditulis para ulama’ pada abad pertengahan. Pesantren model ini masih banyak kita jumpai hingga sekarang, seperti pondok pesatren Lirboyo di Kediri Jawa Timur, dan beberapa pondo pesantren di daerah Sarang kabupaten Rembang, Jawa Tengah dan lain-lain.
2.      Pesantren yang memasukkan materi-materi umum dalam pengajarannya, namun dengan dengan kurikulum yang disusun sendiri menurut kebutuhan dan tidak mengikuti kurikulum yang dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah secara nasional, sehingga ijazah yang dikeluarkan tidak mendapat pengakuan dari pemerintah sebagai ijazah formal (umum).
3.      Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan umum di dalamnya, baik berbentuk madrasah (sekolah umum berciri khas islam di dalam naungan DEPAG) maupun sekolah (sekolah umum dibawah DEPDIKNAS) dalam berbagai jenjangnya, bahkan ada yang sampai Perguruan Tinggi (Universitas) yang tidak hanya meliputi fakultas-fakultas keagamaan melainkan juga fakultas-fakultas umum. Seperti pondok pesantren Tebu Ireng di Jombang Jawa Timur.
4.      Pesantren yang merupakan asrama, dimana para santrinya belajar di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi diluarnya. Pendidikan agama di pesantren model ini diberikan  diluar jam-jam sekolah sehingga bisa diikuti oleh semua santrinya, diperkirakan pesantren model inilah yang terbanyak jumlahnya.
Padahal pesantren memiliki peran penting dalam kehidupan di dunia, tetapi para kaum non agamis menentang itu semua. Sajarah mengatakan semua teknologi di dunia pada awalnya ditemukan oleh orang-orang yang beragama islam. Dahulu pernah terjadi peperangan yang sangat hebat antara orang-orang Islam dan orang-orang Quraisy yang mana orang-orang Islam mengalami kekalahan, akhirnya semua catatan, buku, kitab, dsb dirampas oleh orang-orang Quraisy. Kemudian kaum Quraisy mempelajari catatan-catatan tersebut, setelah semua telah dibaca dan dipelajari kemudian mereka membakarnya, tetapi tak memungkinkan untuk dibakar, dikarenakan saking banyaknya catatan tersebut, dan akhirnya mereka membuangnya ke suangai Nill.
Tetapi kenapa pada zaman sekarang banyak sekali teroris bermunculan yang mengatas namakan islam? Mungkin karena mereka tak tahan melihat kelakuan yang buruk dari bangsa-bangsa yang mempunyai ilmu-ilmu yang begitu hebat, tetapi mereka mempergunakan ilmu tersebut kedalm hal-hal yang membuat orang-orang semakin jauh dari ajaran-ajaran agam islam.
Dan para bangsa asing akhirnya berpendapat bahwa santri merupakan kandidat teroris, orang yang berkata seperti itu adalah seorang pengecut  yang takut jika dirinya kalah, karena dirinya telah merampas semuanya dari tangan orang-orang islam. Mereka tidak tahu jika Ibnu Sina adalah seorang penganut agama islam yang merupakan seorang pakar ilmu kedokteran, bahkan banyak orang yang berpendapat bahwa Ibnu Sina adalah bapak ilmu kedokteran. Lalu apa yang harus dilakukan orang-orang islam untuk mengambil kejayaan zaman terdahulu dari bangsa barat saat ini, itu tergantung dari kesadaran diri dan rasa loyalitas terhadap agama islam.




*Penulis adalah
Ketua IPNU Per.II PK.SMK Islam Kholiliyah bangsri

profil smk kholiliyah dan ponpes